Terkuak! Ini Dia Bukti Kerjasama ISIS Dengan Rezim Assad
MUSLIMGEN - Dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, pada Jumat (15/4), sejumlah perwakilan dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan kelompok pejuang Islam Suriah lainnya telah memaparkan ringkasan disertai dengan bukti tentang hubungan mesra dibalik layar antara rezim Syiah Nusyairiyah Bashar Assad dengan kelompok teroris ISIS.
Hadir dalam konferensi pers termasuk Mohammad Allush, perwakilan dari Jaisyul Islam sekaligus kepala tim negosiasi, Mayor Hasan Ibrahim yang dikenal sebagai “Al-Jaulani”, Mayor Samir Habush dari Front Selatan dan Mayor Iyad dari batalyon FSA di Suriah utara.
Al-Jaulani menjelaskan bahwa hubungan antara rezim Assad dan kelompok-kelompok teroris telah dimulai setelah pendudukan Irak, ketika rezim mulai mengirimkan teroris ke Irak.
Kemudian rezim mengulangi strategi yang sama saat revolusi Suriah dimulai, dengan melepaskan banyak tahanan dari penjara Sednaya yang dikenal dengan aktivitas terorisnya yang kemudian menjadi pemimpin dan anggota efektif di sejumlah kelompok teroris.
Al-Jaulani mengungkapkan hubungan ekonomi antara ISIS dan banyak pengusaha yang memediasi kegiatan ekonomi serta perdagangan gas dan minyak antara rezim dan ISIS.
Selain itu, dia juga menjelaskan proses pengangkutan semua penyimpanan gandum strategis dari kota Hasaka ke Tartus.
Secara militer, Al-Jaulani menyebutkan bahwa ISIS berhasil dengan mudah merebut gudang senjata di Khan Toman, sementara FSA gagal melakukan itu setelah 2 bulan berusaha.
Selain itu, dia menggaris bawahi pertanyaan tentang bagaimana cara militan dan komandan ISIS bergerak dari Damaskus selatan yang terkepung ke kota Raqqa, dan bagaimana seorang komandan ISIS dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Damaskus.
Al-Jaulani mengungkapkan bahwa bahan peledak dari Iran telah digunakan dalam pertempuran ISIS melawan FSA di Qunaitra. Lebih rinci lagi, sebagian dari bahan peledak tersebut diserahkan oleh anggota kelompok teroris Syiah Hizbullat dari Libanon.
Sementara itu, Mohammad Allush memaparkan bukti tentang kerjasama antara rezim Assad dan ISIS, ketika ISIS memutus rute pasokan untuk FSA di Kalamoun, yang membantu Hizbullat dan rezim mengalahkan FSA dalam pertempuran di daerah itu.
Dia mengungkapkan bahwa konvoi dari Jaisyul Islam sedang menuju Suriah utara untuk berpartisipasi dalam pertempuran Yabrud, tapi mereka terjebak di pegunungan Hamad dan Balas, bahkan konvoi mereka dijarah. Hal tersebut mengakibatkan para pejuang Muslim menyerahkan wilayah timur Kalamoun hingga kemudian diduduki oleh Hizbullat. Selain itu, Allush mengatakan bahwa militan ISIS melarikan diri dari kubu rezim di kota Mida ketika Jaisyul Islam memasukinya.
[Fath/AntiLiberalN/MuslimGen]
No comments: