Apakah tetap Mendapat Fadhilah Sunnah Jika Membaca Surah Al Kahfi di Hari Jumat Tidak Sampai Selesai?
Keutamaan Surat Al Kahfi sungguh luar biasa. Apalagi jika membacanya di malam Jumat atau hari Jumat.
Berikut ini 5 keutamaan Surat Al Kahfi yang menakjubkan dan perlu diketahui.
![]() |
Freepik |
1. Dipancarkan cahaya di hari kiamat
Keutamaan Surat Al Kahfi yang pertama, orang yang membacanya akan dipancarkan cahaya di hari kiamat.
Seorang muslim yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat atau hari Jumat, Allah akan memancarkan cahaya baginya kelak di hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ كَمَا أُنْزِلَتْ ، كَانَتْ لَهُ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi sebagaimana ia diturunkan, maka ia akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat” (HR. Hakim dan ia menshahihkannya)
2. Mendapat petunjuk dan bimbingan Allah
Bahkan cahaya itu tidak hanya di hari kiamat, namun juga akan diturunkan di dunia. Yakni mendapatkan petunjuk dan bimbingan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dengan keutamaan surat Al Kahfi ini, teranglah langkah hidup bagi orang yang membaca Surat Al Kahfi di malam Jumat. Sebab Allah memberinya cahaya hingga Jumat berikutnya.
إِنَّ مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Sesungguhnya barangsiapa membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya baginya antara dua Jumat” (HR. Hakim dan ia menshahihkannya)
3. Diampuni dosanya antara dua Jum’at
Keutamaan surat Al Kahfi berikutnya, orang yang membacanya di hari Jumat insya Allah akan mendapatkan ampunan antara dua Jumat.
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (Hadits riwayat Ibnu Umar dalam at-Targhib wa al-Tarhib)
4. Diselamatkan dari fitnah Dajjal
Salah satu keutamaan surat Al Kahfi yang menakjubkan adalah, siapa yang hafal sepuluh ayat pertamanya, maka ia akan diselamatkan Allah dari fitnah Dajjah.
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa hafal sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim)
مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنَ الْكَهْفِ لَمْ يَخَفِ الدَّجَّالَ
“Barangsiapa membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR. Darimi)
Dajjal merupakan makhluk fitnahnya paling besar. Fitnah Dajjal sangat dikhawatirkan Rasulullah menimpa umatnya. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi merupakan salah satu kunci keselamatan dari fitnah Dajjal.
5. Keutamaan surat al Kahfi: sakinah
Al Barra’ mengatakan, pernah ada seorang laki-laki yang membaca surat Al Kahfi di dalam rumahnya. Sedangkan di halamannya terdapat hewan kendaraannya. Hewan kendaraan tersebut larat dan membuat laki-laki itu keluar rumah. Dilihatnya ada kabut atau awan yang menutupinya.
Ketika hal itu diceritakan kepada Rasulullah, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اقْرَأْ فُلاَنُ ، فَإِنَّهَا السَّكِينَةُ نَزَلَتْ لِلْقُرْآنِ ، أَوْ تَنَزَّلَتْ لِلْقُرْآنِ
Bacalah terus hai Fulan. Sesungguhnya awan itu adalah ketenangan yang turun saat engkau membaca Al Qur’an atau turun kepada Al Quran.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lalu muncul pertanyaan;
Apakah tetap dapat keutamaan di atas meski membacanya tidak rampung?
Wallahua’lam, berdasarkan keterangan dari teks (zhohir) hadis, keutamaan di atas hanya di dapat oleh mereka yang dapat membaca surat Al Kahfi dengan sempurna. Karena tidak dinamakan membaca surat kecuali bila seorang membacanya secara utuh.
Jika sebagian sudah cukup untuk mendapatkan keutamaan di atas, redaksi hadis akan berbunyi “ba’du suroti Al Kahfi“; “siapa yang membaca sebagian surat Al Kahfi….” Namun kenyataannya tidak demikian, hadis di atas tegas menyatakan “man qoro-a surota Al Kahfi” ; siapa yang membaca surat Al Kahfi… Artinya secara utuh, dialah yang akan mendapatkan pahala di atas. Dalam memberlakukan pahala, kita harus seutuhnya mengikuti dalil. Karena persoalan pahala dan dosa adalah persoalan tauqifi (hanya bisa diketahui melalui wahyu).
Kesimpulan ini juga didukung oleh hadis yang lain,
من قرأ سورة الكهف كما أنزلت، كانت له نوراً يوم القيامة من مقامه إلى مكة، ومن قرأ عشر آياتٍ من آخرها ثم خرج الدجال لم يسلط عليه
Siapa yang membaca surat Al Kahfi seperti saat ia diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya di hari kiamat yang panjangnya dari tempat ia berada sampai ke Makkah. Siapa yang membaca sepuluh ayat akhir dari surat Al Kahfi, kemudian Dajjal muncul, maka ia tidak akan mampu menguasainya. (HR. Al Hakim).
Seperti saat ia diturunkan, maksudnya membacanya secara utuh. Karena saat menerangkan membaca sebagian, Nabi menjelaskan keutamaan yang lain.
Lebih tegas lagi dalam hadis Sahl bin Mu’adz bin Anas, dari ayahnya –radhiyallahu’anhun-, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
ومن قرأها كلها كانت له نور ما بين السماء والارض
Siapa yang membaca surat Al Kahfi secara keseluruhan, maka ia akan mendapatkan cahaya antara langit dan bumi. (HR. Ahmad)
Jika kita tidak mampu membacanya rampung dalam sekali waktu, boleh dicicil. Karena waktu membacanya sangat longgar, dari Maghrib hari Kamis sampai tiba Maghrib hari Jumat. Keutamaan yang disebutkan dalam hadis di atas, tidak disyaratkan rampung dibaca dalam satu waktu atau sekali duduk. Asalkan dibaca rampung masih di dalam jadi Jumat; rentang waktunya di atas, maka dia mendapatkan pahala tersebut.
Dijelaskan dalam Fatawa Syabakah Islamiyyah nomor 135507,
وظاهر الأحاديث أنه لا يلزم أن تقرأ السورة دفعة واحدة، بل لو فرق قراءتها في أثناء اليوم حصل المأمور به، إذ المقصود أن تقع قراءة جميع السورة في ذلك الوقت المخصوص، وكذا لو قرأها في الصلاة فلا بأس…
Redaksi hadis-hadis tentang anjuran membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, tidak menunjukkan harus dibaca rampung sekali duduk. Boleh dicicil, asalkan selama masih di hari Jumat, maka insyaallah ia telah menunaikan perintah di hadis itu. Karena yang dituju adalah membaca seluruh surat Al Kahfi di hari yang telah dikhususkan tersebut. Bahkan kalau seorang membacanya dalam sholat, juga boleh.
Demikian, wallahua’lam bis showab.
Dijawab oleh Ustadz Ahmad Anshori
(Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta)
(bersamadakwah/konsultasisyariah/Muslimgen)
No comments: